CARA MEMBUAT BAGLOG


Membuat baglog media tumbuh jamur
Baglog adalah substrat berupa serbuk gergaji dan bahan –bahan lain yang terbungkus kantong plastik berfungsi sebagai media tempat tumbuh jamur,  pembuatan baglog menjadi sangat penting karena jamur tidak berfotosintetis melainkan jamur tumbuh dengan menyerap sari pada substrat baglog jadi kualitas baglog sangat mempengaruhi bakal pertumbuhan jamur nantinya, hal –hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan baglog meliputi
§  Pemilihan media / serbuk gergaji yang tepat
§  Pemilihan sumber nutrisi yaitu bekatul atau serbuk jagung  yang fresh
§  Penambahan pupuk atau bahan pendukung lain (optional)
§  Memperhatikan kadar air dalam pembuatan media
Tahap- tahap yang harus dilalui dalam proses pembuatan baglog adalah sebagai berikut:
1.      Serbuk gergaji
Pilih serbuk gergaji sesuai dengan keinginan, karena masing-masing jenis kayu mempunyai kelemahan dan keunggulan masing-masing misalnya serbuk sengon memiliki keunggulan mudah lapuk sehingga jamur bisa tumbuh lebih cepat kelemahannya adalah umur baglog relatif pendek. Serbuk mahoni memiliki keunggulan umur baglog lebih lama dan jamur lebih berbobot akan tetapi kelemahannya jamur tumbuh relatif lama karena lebih keras dari serbuk sengon sehingga pelapukannya lebih lama dan perlu di kompos terlebih dahulu. Ada beberapa jenis serbuk kayu yang perlu dihindari, karena serbuk jenis kayu tertentu sulit bahkan tidak dapat ditumbuhi misellium jamur, kayu jenis ini biasanya bergetah dan memiliki bau yang menyengat contohnya kayu pinus.
Selanjutnya serbuk gergaji di ayak sehingga ukuran partikelnya menjadi lebih seragam dan terhindar dari serpihan kayu runcing (tatal) yan dapat menyebabkan plastik pembungkus baglog berlubang dan menyebabkan media baglog terkontaminasi.
2.      Pencampuran
Tahap selanjutnya adalah pencampuran, setelah serbuk diayak maka proses selanjutnya adalah mencampur serbuk dengan bekatul dan dolomit dengan perbandingan standar
1 : 10 : 100 dimana 1 adalah dolomit, 10 adalah bekatul dan 100 adalah serbuk gergaji
Beberapa petani ada yang berekplorasi dengan komposisi yang berbeda ada yang  menggunakan perbanding 1:15:100, ada yang nmenambahkan pupuk, menambahkan tetes tebu, vitamin b kompleks dsb. tetapi menurut saya yang paling mendasar adalah komposisi 1:10:100 sebagai takaran dasar pembuatan media, untuk pengembangan kita bisa riset dengan mengeksplor berbagai macam komposisi.
Setelah ketiga bahan siap, campur sampai homogen, usahakan dalam pencampuran sampai benar-benar rata, pengalaman ketika saya menggunakan dedak / bekatul yang menggupal (kempel)  banyak terjadi kontam di baglog, untuk itu pakailah dedak yang  fresh dan tidak kempel.
Setelah campuran rata tambahkan air dalam campuran media tersebut kira-kira jika media digumpalkan bisa menggumpal dan tidak pecah jika di remas air tidak menetes ukuran saya untuk kadar air seperti kain setelah diperas saat mencuci baju tidak terlalu banyak air juga tidak terlalu kering. Pengalaman saya untuk adonan terlalu kering miselium menjalar tidak rata dan jamur terlalu kering tumbuhnya, jika terlalu basah misellium sulit merambat bahkan macet di tengah jalan.
3.      Pengomposan/fermentasi
Selanjutnya tutup media dengan terpal diamkan sehari atau dua hari, khusus untuk kayu keras seperti mahoni saya fermentasikan sampai 4 hari tujuannya agar media terkompos sehingga mudah dicerna misellium.
4.      Pembungkusan

Setelah difermentasi bungkus media dengan plastik, biasanya menggunakan plastik tahan panas atau plastik poly propillen ukuranya 18 x 35 tebal 0,4 atau 0,5. Masukkan media kedalam kantung plastik kemudian lipat kedua ujung bagian bawah supaya rapi dan membentuk silinder kemudian padatkan lalu beri cincin baglog dan tutupnya, bisa juga diberi sumbatan kapas bagian ujung cincin.
5.      Sterilisasi
Baglo-baglog yang telah dibungkus kemudian masukkan kedalam drum sterilisasi kemudian steam baglog sampai suhu 100 drajat celcius pertahankan 3 sampai 4 jam kemudian tunggu hingga baglog dingin.
6.      Inokulasi
bibit f2 jamur tiram

Setelah baglog dingin taburkan bibit jamur di bagian ujung baglog dengan cara membuka tutup cincin kemudian korek bibit jamur dengan spatula atau besi stainlessteel, kesemua proses harus dengan api bunzen, tujuannya supaya steril dan meminimalisir kontaminasi.
7.      Inkubasi
penataan yang baik
penataan yang kurang baik

Setelah inokulasi selesai letakkan baglog pada ruangan gelap dengan suhu maksimal sekitar 28 drajat celcius, dalam penataan baglog usahakan diberi jarak pengalaman saya baglog yang ditumpuk menyatu baglog yang bagian tengah mengalami kenaikan suhu sehingga miselium mati.

Setelah baglog memutih taruh pada kumbung jamur buka bagian ujung baglog dan silet bagian belakang baglok kira kira 3 cm menyilang atau membentuk huruf v sesuai selera lalu semprot dengan air dan jaga kelembaban kumbung dan suhunya, setelah 1 minggu akan terlihat pinhead atau bakal jamur tumbuh si ujung-ujung baglog.
Sekian pembahasan tentang tatacara pembuatan baglog mudah mudahan bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar